Feeds:
Pos
Komentar

Silahkan klik untuk download file format XL ini untuk mendapatkan silsilah Keluarga Besar Soeradji Sastrodihardjo. ( Update Mei 2011) ==> RINGKASAN KELUARGA BESAR SOERADJI

* Silsilah Keluarga Besar Soeradji ==> SILSILAH KELUARGA BESAR SOERADJI SD

1.  Keluarga H. Kusnandar ==> 1-KEL H-SUNANDAR – final

2.  Keluarga Sumakrum ==> 2-KEL SUMAKRUM – final

3. Keluarga Sarinten ==> 3-SARINTEN – final

4. Keluarga Suyatminah ==> 4-KEL SUYATMINAH – final 

5. Keluarga H. Nurhadi ==> 5-KEL H-NURHADI – final

6. Keluarga Srimining ==> 6-KEL SRI MINING – final 

7. Keluarga Suprapti ==> 7-KELSUPRAPTI – final 

8. Keluarga Hartono ==> 8-KEL HARTONO – final 

9. Keluarga Suntari ==> 9-KEL SUNTARI – final

10. Keluarga Sudigdo ==> 10-KEL SUDIGDO – final

11. Keluarga Ahmad Sujoko ==> 11-AHMAD SUJOKO -final



Suasana Arisan

Suasana Arisan

Minggu 12 April 2009, giliran Lek Dik yang kebagian jatah jadi sohibul bait arisan, tempatnya di rumah Bibi, banyak yang datang kebetulanjuga ada dik Bisri beserta istrinya, ada juga Pak Lek Dasuki dan istri. Hampir semua perwakilan keluarga datang sayang dari Bulek Sun belum ada yang datang, semoga yang akan datang bisa datang

Seperti biasa Bang Nana yang jadi ustadznya memimpin Do’a dan tahlil, dilanjtkna makan siang bersama dan ngobrol sana-sini.

Pa De & Pa Le

Pa De & Pa Le

Pendahuluan

MENGAPA KITA PERLU SILATURAHI

 

Soeradji Sastrodihardjo bin Dasup lahir pada tahun 1900 di Kedungpoh, Desa Satriyan, Kecamatan Ngawen, Blora dan wafat pada hari Kamis Kliwon, 24 Juni 1976. Beliau adalah orang tua, eyang atau eyang buyut kita yang karena keberadaan beliaulah kita lahir. Sudah seharusnya kita sebagai anak, cucu atu mungkin cicit dan seterusnya berbakti kepada beliau.

Berbakti kepada kedua orang tua tidak dibatasi hanya pada saat mereka masih hidup. Setelah mereka meninggalpun kita masih memiliki kesempatan untuk berbakti kepada keduanya.

Telah berkata Abu Usaid Malik Bin Rabi’ah As-Sa’idi ra., krtika kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW., tiba-tiba datang seorang laki-laki dari Bani Salamah lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada sesuatu yang dapat aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya wafat?” Beliau menjawab, “Ya, yaitu mendoakan keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, menunaikan janji keduanya setelah mereka tiada, menyambung persaudaraan yang tidak disambung kecuali karena keduanya, dan memuliakan kawan keduanya.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya)

 

1.   MENDOAKANNYA

Mendoakan agar mereka diampuni, dirahmati, diberi kemuliaan disisi-Nya, dan dilapangkan dialam kuburnya. Doa ini bisa kita panjatkan kapan dan dimana saja kita mau. Berdoa bisa menggunakan bahasa Arab (dikutip dari Al-Qur’an dan Al-Hadits) ataupun dengan bahasa apa saja yang bisa kita pahami.

Mendoakan orang tua yang telah wafat tidak dibatasi dengan ziarah kubur, karena tujuan utama ziarah kubur, adalah untuk mengingatkan akhirat (mati). Nabi SAW bersabda, “Ziarahlah kubur, karena dapat mengingatkan kepada akhirat.” (HR. Tirmidzi).

 

2.  MENUNAIKAN JANJINYA

Apabila kita pernah mendengar orang tua mempunyai janji atau niat untuk melakukan suatu kebajikan, namun belum terlaksana karena maut menjemputnya, kita sebagai anak dianjurkan untuk merealisasikan niat baiknya itu. Misalnya, mereka pernah berniat mendirikan panti asuhan, Masjid atau Mushola tetapi sebelum niat baik itu terwujud, Allah SWT telah memanggilnya. Sebagai wujud bakti anak terhadap orang tua adalah berusaha merealisasikan niat baiknya tersebut.

 

3.      SILATURAHMI
Sebagai makhluk sosial, orang tua kita tentu mempunyai sejumlah sahabat. Wujud bakti kepada mereka adalah menyambungkan silaturahmi dengan mereka. Misalnya, saat hidup orang tua suka bersilaturahmi kepada Pak Yusuf, bila orang tua kita telah meninggal, kitalah yang menggantikannya datang ke rumah Pak Yusuf.

Kesimpulannya, di antara amal saleh yang sangat dicintai Allah adalah berbakti kepada orang tua, baik ketika masih hidup ataupun setelah mereka wafat. Ada tiga cara bakti kepada orang tua yang telah wafat; mendoakannya, mewujudkan niat baiknya dan bersilaturahmi kepada sahabat-sahabatnya.

Adakalanya dengan saudara sendiri kita sudah tidak saling mengenal, apalagi dengan anak dan keturunanya, tidak pernah bertemu muka bukannya karena disengaja melainkan dikarenakan kesibukan masing-masing yang tidak sempat untuk saling silaturahmi, diharapkan dengan disusunnya Silsilah Keluarga Besar Soeradi ini dapat membantu untuk saling mengingat, saling menganal dan menambah kokohnya tali silaturahmi diantara kita. Amin

Tentu Silsilah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kepada saudara, handai taulan, om, tante, kakak, adik dan semuanya dimohon masukannya untuk dapat menyempurnakannya dimasa yang akan datang.